Rabu, Desember 09, 2015

TIPS MENGHEMAT LUNCIPAN MATA SOLDER


Solder merupakan alat yang paling diandalkan oleh pecinta elektronika. Beberapa merek solder mempunyai harga jual yang boleh dikatakan cukup menguras kantong kita. Misalnya merek GOODS, ketika tulisan ini dibuat (Maret 2006) harganya mencapai Rp. 200.000,- . 

Keistimewaan solder ini adalah dapat mengatur panas solder yang kita kehendaki. Misalnya kita hendak menyolder sebuah IC CMOS yang maksimum pemanasan nya 60 derajat Celcius, maka kita dapat mengatur panas solder itu maksimum 60 derajat celcius, jadi kita tak perlu khawatir dengan adanya OVERHEAT (Kelebihan panas) yang dapat merusak IC yang kita solder tersebut. Selain itu solder tersebut mempunyai mata solder yang terbuat dari titanium dengan lapisan batu teflon anti lengket dan mempunyai dua jenis ukuran mata solder yaitu lancip (0,5 mm), dan sedang (1,5 mm). Dipasaran kita dapat membeli mata solder yang cukup bagus dengan harga sekitar Rp. 15.000,- Sedangkan bila kita sengaja membeli mata solder yang digunakan oleh solder merek tersebut harganya sekitar Rp. 60.000,- fuhhhh mahal sekali mungkin itu yang ada dibenak kita. 

Sebagai seorang ELECTRICIAN yang uang sakunya pas-pasan mungkin terasa berat untuk membeli solder tersebut, akan tetapi kita tidak boleh kehabisan akal. Kita dapat membuat solder yang biasa kita gunakan bahkan yang murahan sekalipun agar setidaknya mempunyai kemampuan yang kurang lebih sama dengan solder merek tersebut, bagaimana..? Hmmm saya mempunyai beberapa trik dan tip untuk membuat solder biasa kita mempunyai kemampuan yang kurang lebih menyerupai kemampuan solder tersebut. OK coba deh ikuti tip berikut untuk membuat solder kebanggaan kita menjadi lebih awet dengan biaya yang bisa digapai kantong kita 
• Gantilah mata solder dengan mata solder seperti yang disebutkan diatas dengan harga lebih kurang Rp. 15.000. yang banyak dijual di toko-toko spare part elektronika.
• Untuk membuat luncipan mata solder menjadi lebih awet, gunakan dioda silikon 1N4003 dan sebuah saklar on/off yang dipasang antara arus listrik dan solder. Ketika solder sedang tidak digunakan dalam beberapa saat, putuskan arus yang mengalir ke solder melalui SW1. Solder akan tetap panas karena arus listrik tetap mengalir melalui dioda D1, akan tetapi karena arus yang mengalir adalah DC maka filamen dari solder tidak tersulut dengan sempurna maka panas yang dihasilkan berkurang dan panas itu tidak membebani mata solder secara berlebihan. Ketika Anda mempergunakan solder lagi pindahkan SW1 ke posisi ON maka filamen solder akan kembali normal.


Mempergunakan dioda untuk menghemat luncipan mata solder

• Untuk bisa mengatur panas dari solder, kita memerlukan sebuah trafo stepdown yang primary nya mempunyai beberapa input tegangan AC misalnya 240, 220, 180, 110 dan 0. atau Anda juga bisa menggunakan trafo bekas kipas angin gantung yang bisa disetel kecepatannya, ingat kita hanya menggunakan primary dari trafo sedangkan yang secondary tidak dipergunakan. Selain TRAFO Anda juga memerlukan sebuah ROTARY SWITCH untuk memindahkan pilihan tegangan yang digunakan. Hubungkan secara serial dengan solder Anda, maka dengan begitu maka kita dapat mengatur panas dari solder yang kita kehendaki dengan memutar rotary switch. Titik 0V pada trafo hubungkan ke arus listrik sedangkan yang lainnya dihubungkan ke solder melalui rotary switch. Semakin besar output dari tegangan trafo maka panas solder juga akan bertambah.


Penggunaan Primary Trafo


Rotary Switch untuk mengatur panas yang dikehendaki

Tidak ada komentar:

Posting Komentar